Minggu, 09 Agustus 2020 | By: Admin

REZEKIMU BUKAN DARI COSTUMERMU

 Apa yang lebih penting dari sebuah kelarisan?

Jika kita seorang pebisnis dan pengusaha?

Tentu menginginkan bisnis yang kita bangun 

Saat ini produknya dapat diterima pasar dengan baik.

Bukannya begitu istilah kerennya laris?

Tetapi apakah laris jadi standar kebahagiaan pebisnis?

Bisa iya bisa juga Tidak.

Orang-orang yang berideologi kapitalis akan sangat bahagia jika bisnisnya laris manis. 

Karena bagi mereka standar ukurannya tentang materi.

Gimana dengan kita? 

Oh ternyata tidak. Standar kebahagiaan kita sebagai seorang muslim bukan terletak pada materi melainkan keridhaan Allah Subhanahu Wata 'ala

Apa ciri-cirinya?

Hatinya tenang, bermanfaat bagi banyak orang, mensejahterakan dan memberdayakan, dan tentunya semakin mendekatkan diri kita kepada-Na.

Misalnya Makin gemar beribadah

Makin gemar juga bertilawah

Makin ahli sedekah

Termasuk menyegerakan menikah karena itu perintah-Nya.

Balik lagi soal laris terus apakah boleh bekerja keras agar bisnisnya laris terus?

Boleh ... boleh banget asal niatnya lurus bukan untuk memperkaya diri, tapi untuk supaya makin banyak berbagi, semakin bersyukur dengan rezei yang diberi bukan untuk menyombongkan diri, namun untuk mendekatkan pada ilahi.

Karena keridhaan Allah itu yang utama

Jangan sampai salah niat apalagi membuat kita makin banyak maksiat 

Yuks, saling mengingatkan kita pada kebaikan.



Sumber Tulisan EBO BS

Repost Ita Tresna Lestari



0 komentar:

Posting Komentar