Ada seorang Non Muslim bisnisnya bangkrut mendatangi sang Kiayi. Sang Kiayi mengatakan jika bisnis ingin maju salah satu amalan selain bersedekah membaca shalawat. Sang Non Muslim pun mengangguk-angguk apa yang dinasehatkan kepadanya.
Beberapa tahun kemudian Sang Non Muslim kembali mendatangi kediaman Sang Kiayi. Mengucapkan rasa terimakasih atas usaha yang telah maju pesat.
Sang Kiayi terheran-heran dengannya. "Memang apa yang telah dibaca, dan amalam apa yang sudah saya berikan karena saya sudah lupa?". Katanya sambil bertanya. "Aku baca sholawat-shalawat-sholawat sampai ribuan kalinya". Sahut sang non Muslim.
Pesan yang dapat dipetik:
Betapa sholawat itu sebagai wasilah Umar bin Khattab pernah berkata, "Saya mendapatkan kabar, doa tertahan di antara langit dan bumi, tidak dapat naik (diterima Allah) sehingga dibacakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW."
Dalam sebuah hadis, yang dirawikan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bacalah shalawat untukku. Sebab, bacaan shalawat itu membersihkan kotoran (dosa-dosa) engkau dan mintalah kepada Allah untuk wasilah."
Para sahabat bertanya, "Apakah wasilah itu, ya Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab, "Satu derajat yang tertinggi dalam surga yang tidak akan dicapai kecuali oleh seorang, dan saya berharap semoga sayalah orangnya."
Ketika meletus Perang Badar, disaksikan oleh Said bin Umar al-Anshari, Nabi pernah bersabda, "Siapa membaca shalawat untukku satu kali dengan ikhlas dari hatinya, Allah akan memberi shalawat (rahmat) untuknya 10, dan diangkat ke 10 tingkat, dan diampuni baginya 10 dosa."
Imam Turmizi merawikan Nabi Muhammad SAW berkata, "Manusia yang paling utama dalam pandanganku adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku."
Tulisan oleh Ita Tresna Lestari Nasehat Suami
Tulisan pesan hikmah Republika
butikmuslim69
0 komentar:
Posting Komentar