Rabu, 02 Maret 2016 | By: Admin

MENGAPA SEBAIKNYA MENGATAKAN "FII AMANILLAH" DARIPADA SELAMAT JALAN?

spesial break
💌 MENGAPA SEBAIKNYA MENGATAKAN "FII AMANILLAH" DARIPADA SELAMAT JALAN?

Jika ada anggota keluarga kita yg akan pergi meninggalkan rumah untuk bekerja atau pergi ke suatu tempat , biasanya kita akan dengan refleks mengucapkan ,
"selamat jalan"
"goodbye"
"dadah"
"sampai jumpa" dll

Ternyata dalam Bahasa Arab, ada kata yg sebanding bahkan jauh lebih baik artinya dibandingkan selamat jalan, yaitu FII AMANILLAH .

Mengapa kita sebaiknya mengatakan fii amanillah daripada hati-hati pada orang yg akan bepergian ?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini .

☝️ISLAM menawarkan pengganti yg lebih baik bagi kita saat mengucapkan ketika akan berpisah yaitu --fii amanillah-- yg artinya (semoga engkau) dalam lindungan Alloh .

Hal ini yg menunjukkan rasa peduli kita saat saudara atau anggota keluarga kita akan pergi dengan mengucapkan --fii amanillah-- , artinya kita juga sedang mendoakannya, agar ketika dalam perjalanan ia selalu dilindungi Alloh .

Perlindungan yg Alloh berikan pada hamba-Nya berupa perlindungan dari musibah, dari sakit atau hal buruk lainnya.

☝️ISLAM menunjukkan budaya yg saling mencintai sesama muslim , berdoa bagi keselamatan orang yg kita sayangi, tentu lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya mengatakan dadah, selamat jalan, sampai jumpa, dll .

Perkataan --fii amanillah-- ini bukan sekedar perkataan ikut-ikutan , yg ingin terlihat arab-araban.  Tapi kita melakukannya atas dasar kepahaman, atas dasar keagungan Allah Yang Maha Melindungi hamba-Nya.

Karena makna yg terkandung di dalamnya bukan hanya sekedar ucapan untuk mengakhiri pertemuan, tapi juga mendoakan saudara kita agar diberikan perlindungan oleh Alloh .

☝️ISLAM mengajarkan kita untuk selalu berdoa, ketika akan melakukan sesuatu, mohon pada Alloh, kebaikan bagi yg memberi doa, perlindungan bagi saudara yg berpergian, kedamaian, keselamatan, dan berkah untuk saudara muslim yg dijumpai.

Doa yang kita panjatkan adalah bukti cinta kita pada saudara kita


BERSYUKURLAH KAWAN

»̶✽̈ RENUNGAN ✽̈«̶⌣

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.

Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari usa, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.

Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.

Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.

"Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka."

"Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada ."

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun."

KEBAHAGiAAN itu milik "Orang-orang yang dapat BERSYUKUR".

"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI.

*****